
Bulan Rajab adalah bulan yang dihormati dan termasuk dari Asyhurul Hurum bulanibulan yang mulia.
Umat muslim hendaknya mengamalkan amalan yang dianjurkan nabi seperti berpuasa dan memperbanyak istighfar.
Terkait amalan itu tidak ada ulama yang menghukumi wajib amalan-amalan tersebut. Ada sebagian yang beranggapan bid’ah dan ada sebagian sebatas menganjurkan.
Al-Ghazali dkk Dalam buku Hikmah dan Rahasia Puasa menuliskan sebuah kisah perempuan yang senantiasa mengamalkan surat al-ikhlas pada bulan Rajab.
Perempuan itu tinggal di Baitul Maqdis. Ketika sampai pada bulan Rajab, perempuna itu mengamalkan surah Al-Ikhlas setiap hari 12 kali seraya melepas pakaian suteranya kemudian memakai yang kasar.
Dan pada suatu waktu pada bulan Rajab, perempuan itu sakit dan berwasiat pada putranya supaya dikubur menggunakan pakaian kasar kalau wafat.
Akan tetapi anaknya itu tidak melaksanakan wasiat yang dipesannya saat masih hidup.
Saat perempuan itu wafat, sang anak menguburkan jasad ibunya dengan pakaian suteranya seupaya di puji orang lain.
Dalam mimpi anak itu melihat ibunya sedang memarahinya sebab tidak melaksanakan wasiat sang ibu.
Dia terbangun ketakutan dan bergegas menuju ke kuburan sang ibunya. Di pemakaman anak itu bersegera menggali kubur ibunya.
Dan sungguh terkejutnya anak itu, setelah digali lagi ternyata dia tidak menemukan jasad ibunya.
Dengan terheran-heran, menyesal dan tersedu-sedu dia mendengar suara: “Tidakkah engkau tahu bahwa siapa yang mengagungkan bulan Rajab, maka tidak akan kami tinggalkan sendirian di dalam kuburnya.”
Tags: #Berkat Bulan Rajab #Bulan Istimewa #Perempuan Solehah
Related Post "Kisah Perempuan yang Diangkat Derajatnya Karena Mengamalkan Al-Ikhlas Pada Bulan Rajab"