
Pernyataan dari sebuah Hadits “Tuntutlah Ilmu Walau ke Negeri China” termasuk hadits yang sering didengar dan disampaikan.
Sebenarnya bagaimana status hadits tersebut? Soheh atau dhaif?
Dari hdits itu dapat disimpulkan sebagai perintah Nabi pada kita agar mencari ilmu walau ke tempat yang sangat jauh.
Orang islam delarang bermalas-malasan dalam menuntut ilmu walau harus menempuh jalan dan wakktu yang lama.
Hadits tersebut adalah,
اُطْلُبُوْا الْعِلْمَ وَلَوْ بِالصِّيْنِ
“Tuntutlah Ilmu, walau ke negeri China”.
Pada buku M. Quraish Shihab Menjawab, disana dijelaskan, hadits ini banyak ditemukan dalam berbagai kitab hadits.
Dan hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu ‘Adi, Abu Nu’aym dalam kitabnya Akhbar Ishfahan dan Abu al-Qasim al-Qusyayri dalam kitabnya al-Arba’in.
M Quraish berpendapaat, diantara jalur perawinya adalah Abu ‘Atikah Tharif bin Sulayman, dinilai sangat lemah, tidak tepercaya, dan pembuat hadits-hadits palsu.
Dalam al-Mawadhu’at (Kumpulan Hadits Palsu), Ibnu al-Jawzi menuliskan bahwa hadits itu batil.
kemudian mengutip pendapat Ibnu Hibban, hadits itu terdapat jalur lain dan tidak memiliki dasar.
Namun, ada beberapa ulama menilai hadits itu hadits shahih. Dan banyak ulama menolak pandangan ini.
Salah satunya Muhammad Nashiruddin al-Albani dalam kitabnya Silsilah al-Ahadits adh-Dha’ifah wa al-Mawdhu’ah, jilid I, halaman 602.
Related Post "Status Hadits “Tuntutlah Ilmu Walau ke Negeri China” Soheh Atau Dha’if?"